Tentang
Kebahagiaan
Dari judul bukunya saja saya
langsung tertarik untuk membacanya karena saya yakin pasti bacaannya lucu dan menarik.
Dalam tulisanya menyampaikan bahwa apabila kita tertawa akan memberikan dampak
yang positif dalam tubuh kita,karena pembuluh darah kita melebar dan sebaliknya
ketika kita sedih, marah, depresi, pembuluh darah kita mengecil. Seperti kalau
kita mengidap penyakit jantung, kolesterol jadi sangat berbahaya ketika
pembuluh darah kita mengecil.
Yang menarik, sesuai dengan judul
tulisanya membuat saya tertawa karena pada bagian penutup tulisan menyampaikan
pesan yang menurut saya lucu yaitu beliau mengatakan, jika kita kelebihan berat
badan, tolong belajarlah tertawa, jika tidak kita tidak akan bertahan lama, ha
ha ha.
Dalam kehidupan kita sehari-hari,
bersama keluarga, orang tua, sahabat, maupun rekan kerja seringkali rasa marah,
sedih, depresi dan putus asa membuat rasa bahagia dalam diri kita hilang. Ingat
kembali bacaan di atas sangat sederhana untuk dipahami jika kita mampu
menyadari bahwa rasa marah, sedih, depresi sangat berdampak buruk untuk
kesehatan kita, tidak hanya kesehatan jasmani namun juga sisi rohani kita.
Tentu tidak seharusnya kita menyimpan
lama-lama kondisi yang tidak baik tersebut dalam diri kita. jika kita simpan
lama-lama pasti kita susah untuk tertawa. hmmmm bisa di bayangkan, ha ha ha. Ini
tentunya akan berdampak dengan yang lain.
Saat rasa marah, benci, iri hati
mendominasi kehidupan kita, kita akan dijauhi
bahkan takuti oleh orang lain, mungkin juga keluarga kita sendiri seperti orang
tua, istri/suami, dan anak-anak, karena wajah kita yang selalu seperti hantu
(cemberut, sinis, muram) pokonya menakutkan..ha ha ha. Dan saya pernah
mengalaminya, anak saya sendiri tidak berani untuk ngomong kepada saya saat saya
marah, saya yakin dia melihat wajah saya menakutkan. ha ha ha
Dan itu membuat saya sedih dan
tidak bahagia.
jika sekarang ini kita merasa dalam
kehidupan kita lebih banyak sesuatu hal yang negatif menguasai diri kita
seperti sikap mudah marah, dendam, iri hati, membicarakan keburukan orang lain,
depresi, tidak semangat, maka dapat kita ikuti saran Ajahn Brahm belajarlah
tertawa dan welas terhadap setiap masalah dalam kehidupan kita.
Saya berusaha menerapkanya dengan
sederhana, setiap pagi sebelum melaksanakan aktifitas “berdoa dan terseyumlah” semoga hari ini saya selalu diberi
semangat, cinta kasih dan berkat Tuhan.
semoga kita dapat merasakan kebahagiaan ketika kita mampu
menghilangkan rasa marah, dendam, iri hati, depresi, tidak semangat, dan tidak
bersyukur atas apa yang kita miliki.
Balai Karangan, 28 Oktober 2018